Kamis, 22 September 2011

Tips mengusir tikus dari rumah

Rasanya sangat menyebalkan bila di rumah kita ada hewan pengerat ini, seperti yang saya alami beberapa waktu yang lalu. Tips ini saya peroleh dari teman saya juga sudah "berpengalaman" mengatasi masalah ini. dan ternyata caranya tidak sulit

Ambillah beberapa kapur barus/kamper, lalu tebarkan di tempat yang sekiranya tikus sering lewat. Insya Allah tikus tidak akan kembali ke rumah kita karena hewan itu tidak suka dengan aroma menyengat dari kapur barus/kamper tersebut.

Smoga bermanfaat...^_^

Halawatul Fikr

Subhanallah...dalam blog ini terdapat untaian kata2 nan indah. Halawatul Fikr (tks tuk picnya ya mbak)
Assalamualaikum Wr.Wb.


TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM ,semoga Allah menerima menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan.
 
2zya742 Kartu Kartu Ucapan Lebaran dan Idul Fitri Unik dan Cantik






Minggu, 17 April 2011

Kenangan FPIPS, IKIP Jakarta

Menyusuri jalan diantara rindangnya pepohonan
Melangkah pasti menyosong bekal hari esok
Terngiang senda gurau riang tawa bersama
Taman kecil disudut Musholla menanti tuk dihampiri
Musholla kecil setia menemani rekan-rekan bertemu dengan Sang Khalik
Lobby luas membentang rindu wajah-wajah segar nan ceria
Dosen killer
Dosen sabar
Dosen cantik
Dosen...........
Kapankah kenangan itu dapat kurasakan kembali.



Rabu, 06 April 2011

INSYA ALLAH KITA DIJAUHKANDARI SIFAT MALAS


Ketika Rasa Malas Menyerang Diri

Sabtu, 02/04/2011 15:07 WIB | email | print
Oleh Syaripudin Zuhri
Terkadang si Amat, sebut saja begitu namanya, mau mengerjakan apa saja malasnya bukan main, mau olah raga malas, takut keringatan nanti bau! Mau kemping malas, nanti kesasar di jalan. Mau belajar kursus apa gitu, juga malas. Habis waktunya malam sih, sudah lelah duluan habis kerja seharian. Mau ngaji juga malas, baru berapa ayat sudah jatuh terlelap di bangku! Mau nulis di Internet, sekedar berbagi kepada kawan-kawan di dunia maya, juga malas! “Ngapain nulis, di blog sudah banyak yang nulis, bahkan semua yang ngeblog, biasanya yang nulis, lalu siapa yang baca?” Begitu pikir si Amat, jadi dianya tambah malas nulis.
Begitu juga dengan si Amit (nama rekaan) mahasiswa yang lagi malas-malasnya, padahala baru saja tingkat pertama, eh penyakit malasnya kambuh! Penyakit malas sejak SMA dulu, maunya hura-hura terus! Mau kerja apa saja malas, apa lagi belajar atau membaca buku, susahnya minta ampun! Si Amat baru giat bila buka komputer… Untuk main game! Coba waktu itu di SMA, ketika menjelang ujian SMA, yang dibaca di Internet bukan materi yang berhubungan dengan pelajaran, yang dibaca email dan chatingan dengan teman-temannya di dunia maya.
Nah penyakit itu masih dibawa sampai dia kuliah, padahal kuliah itu bukan lagi seperti anak-anak ketika di SMP atau di SMA yang masih “disuapin” terus oleh gurunya, mahasiswa itu harus mandiri dan belajar sendiri mencari materi-materi yang berhubungan dengan mata kuliah yang sedang diambilnya, bukan malahan main game atau bersantai-santai dan baru belajar ketika masuk semesteran, maka lahirlah apa yang disebut SKS (Sistem Kebut Semalam!) Kalau begitu caranya, ya apa bedanya ketika si Amit di SMA dulu, tak ada perubahan! Si Amit tetap malas-malasan belajarnya, malas-malasan kuliahnya.
Lain lagi dengan X, kita sebut saja begitu, Mahasiswi tingkat dua pada sebuah fakultas yang beken di Ibu Kota, juga punya penyakit yang sama, seprti si Amat dan si Amit, penyakit malas. Iya malas ngapain-nggapain, Dewi malas baca dikatat, malas ke perpustakaan, malas kuliah, sebal ngeliatin dosennya yang itu-itu juga, malas membantu orang tua, apa lagi membantu ibu di rumah memasak, ”wah mau muntah mencium bumbu-bumbunya,” katanya bersemangat. Diskusi dengan teman-teman di kampus, dia juga tak mau, “malas” katanya!
Dan mungkin banyak sekali orang yang dihinggapi rasa malas tersebut, kebanyakan manusia memang inginnya, ya berleha-leha, ingin santai, ingin rileks dan inginya “tidur-tiduran” saja atau ingin duduk di kursi malas, sambil minum kopi tubruk membaca koran di beranda rumah.
Wah pokonya yang enek-enak saja, sementara hidup itu tidak seenak yang dibayangkan. Banyak sekali masalah yang timbul dalam hidup dan kehidupan ini yang mesti diselesaikan. Dan itu bukan hanya menimpa atau mengena orang-orang yang memang berkerja sebagai pimpinan, baik pimpinan tingkat paling rendah di pemerintahan, seperti kepala Desa atau Lurah samapai ke tingkat paling tinggi di pemerintahan yaitu seorang Presiden!
Dan persolan juga buka hanya menimpa orang-orang miskin yang untuk mencari ”sesuap dua suap nasi”-saja susahnya bukan main. Begitu juga orang-orang yang sedang mencari pekerjaan alias pengangguran, sudah mencoba mencari ke sana ke mari, ngelamar kerjaan ke berbagai perusahaan, mengirim lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan, bukan hanya satu-dua lamaran pekerjaan, bukan hanya sepuluh dua-puluh lamaran pekerjaan, tapi ratusan bahakan mungkin ribuan lembar surat lamaran pekerjaan yang sudah dikirimkan, satupun tak ada jawaban! Jika adapun, hanya pemberitahuan “MAAF, TAK ADA LOWONGAN PEKERJAAN”
Iya, mencari pekerjaan bagitu sulitnya di tengah-tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan sekarang ini. Dan seandainyapun diterima pekerjaan, itu hanya menjadi pegawai kontrakan yang hanya enam bulan saja, itupun masih harus “memberi sesuatu” pada pihak ketiga sebagai perantara, sebuah yayasan yang menjadi perantara pekerja dengan perusahaan!
Aneh, ngelamar pekerjaanpun harus pakai perantara, padahal pihak pencari kerja bisa datang sendiri ke perusahaan yang dituju, namun entah peraturan dari mana, sekarang ini sebuah perusahaan baru mau menerima pekerja via sebuah yayasan, ada apa ini?
Sesuatu yang semula mudah, sekarang ditambah lagi dengan jalur birokrasi melalui sebuah yayasan penyalur tenaga kerja! Sehingga sang pencari kerjapun akhirnya dibuat malas dengan sistem yang ada! Ya pengangguran menjadi tambah banyak dengan sistem sekarang ini dan pekerjapun seperti sapi perah yang tak punya hak bersuara!
Mereka hanya bekerja, bekerja dan bekerja, padahal nasib mereka seperti berada di ujung tanduk, karena kapanpun sang majikan, dalam hal ini penguasa, dapat memecatnya, sang pekerja hanya bisa gigit jari, tak bisa menuntut ke mana-mana. Dan kalaupun dituntut sang majikannya, bisa menjadi pihak pengusaha yang akan menang di ”meja hijau”.
Bagitu juga yang sudah bekerja dan banyak orang yang sudah bekerja menjadi tambah malas, padahal sebelum bekerja atau ketika sedang mencari pekerjaan begitu bersemangat dan mengapa setelah bekerja, apa lagi setelah bekerja di tempat yang sama dalam hitungan tahunan, penyakit malas menjadi bertambah-tambah, makanya adalah istilah ”monday syndrome” Situasi yang membuat malas, ketemu hari Senin, karena Senin adalah hari pertama bekerja atau hari pertama kuliah atau sekolah.
Lalu bagaimana mengatasinya? Bagaimana mencari solusi dari penyakit malas tersebut? Saya kemukan cara-cara berikut ini, semoga bermanfaat:
1. Allahumma Paksain.
Ini terdengar seperti main-main, lucu! Kok berdoa seperti? Ya Allah … paksakan! Ya itulah doa yang tak ada dalam Al-Qur’an atau hadist, tapi bisa mujarab! Kok bisa? Mari kita coba, ketika anda bangun tidur, apa lagi lagi dingin-dinginnya musim dingin di Rusia, wah bisa-bisa alasan untuk tidak sholat subuh bertambah-tambah. Dalam selimut tebal dan dengan penghangat ruangan, karena di luar suhu mencapai minus 25⁰ C!
Bisa anda bayangkan betapa mengigilnya bila di luar dan di dalam kamar selimut tebal menghangatkan badan, adzan subuh tak terdengar, memang tak ada adzan jauh dari Masjid, maka bertambah alasan untuk tidak bangun sholat subuh!
Lalu bagaimana caranya? Ya itu tadi, “Allahumma paksain!” Singkirkan selimut, jika perlu lompat dari tempat tidur, bangun! Paksakan untuk bangun dan minta pertolongan pada Allah agar dibangunkan!
Mengapa untuk sholat subuh bangun saja susah? Karena sholat subuh disaksikan malaikat dan ada pengiring sholat subuh, yaitu sholat fajar dua rokaat, atau sholat qobliyah subuh, sholat yang satu ini tak pernah ditinggalkan Rosulullah SAW, karena menurut beliau ganjarannya melebihi luasnya langit dan bumi, karena sangat besarnya pahala yang diberikan, maka tantangnyapun berat! Yaitu tadi, susah sekali bangunnya, perlu pemaksaan diri untuk bangun!
2. Bersyukur Banyak Pekerjaan
“Apa-apain sih, banyak pekerjaan kok di suruh bersyukur?” Mungkin ada yang berpendapat itu. “Orang sudah lelah dengan berbagai macam pekerjaan, eh malah di suruh bersyukur, ada-ada saja!” Mungkin ada juga yang komentar demikian.
“Malas ah… orang lagi pusing mikirin banyak kerjaan, eh pakai disuruh bersyukur lagi, macem-macem saja!” Mungkin B protes begitu.
“Au ah. Capek-capek nih kerjaan numpuk!” si C ngamuk-ngamuk, karena di mejanya kerjaan bertumpuk-tumpuk!
“Sana nyingkir jauhan, gue lagi sibuk nih, pekerjaan gue banyak banget!” Kata si D ketika temanya mendekati mau diajak jalan-jalan.
Wah pakoknya anda bisa menemukan kalimat itu sebanyak-banyaknya, baik yang bekerja di kantor-kantor pemerintah, BUMN atau BUMS, juga yang bekerja di sektor-sektor lainnya. Banyak sekali yang mungkin saja putus asa karena diserbu oleh pekerjaan yang sedemikian banyaknya. Lalu bagaimana menghadapinya, solusinya? Ya bersyukur!
Kenapa haru bersyukur dengan pekerjaan yang banyak atau bertumpuk-tumpuk? Alasanya:
  1. Alhamdulillah, anda masih punya kerjaan, coba lihat di luar sana, berapa banyak orang yang menganggur, bukan ribuan orang tapi jutaan orang menganggur di Indonesia! Bayangkan… betapa banyak orang yang menganggur dan anda sekarang sedang bekerja, apa bukan kebahagiaan namanya? Apa bukan nikmat Allah namanya? Maka syukurilah ketika anda banyak pekerjaan.
  2. Alhamdulillah, dengan banyak pekerjaan pahala anda akan semakin bertambah, karena pekerjaan adalah ibadah. Apa lagi kalau yang bekerja adalah bapak-bapak. Sebagai kepala keluarga seorang bapak adalah wajib mencari nafkah untuk anak istrinya, seorang bapak wajib bekerja untuk keluarganya. Bukankah pengertian hukum wajib adalah fikih berarti sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan kalau ditinggalkan malah berdosa! Jadi otomatis bila anda bekerja, apa lagi pekerjaannya banyak ya pahalanya juga bertumpuk-tumpuk!
  3. Alhamdulillah, anda berkerja, karena bekerja juga adalah ibadah, bekerja adalah rasa syukur yang nampak dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT dan para malaikatnya menjadi saksi ketika anda bekerja karena Allah, lillahi ta’ala! Bekerja adalah ibadah, dengan motovasi tersebut semoga anda semakin giat bekerja!
3. Bahagialah!
Apapun yang anda kerjakan bahagialah, syukurilah. Karena dengan bekerja selain mendapat hasil berupa uang, kerjaan juga menghasil sesuatu di luar materi! Orang yang mempunyai pekerjaan akan bahagia, dia sudah bisa mengaktualisasikan dirinya dihadapan manusia lain. Orang bekerja akan bahagia, energi, akal, pikiran, perasaannya ikut bersatu padu membentuk sebuah keharmonisan karya Illahi yang ada pada dirinya.
Orang yang berkerja yakin akan kebahagiaan hidup yang telah dijanjikan olehNya, apa lagi bekerja pada tempat yang halal. Coba anda bayangkan selain anda mendapat materi, anda juga mendapat kebahagiaan dan mendapat pahala dariNya? Coba apa yang kurang?
Nah berhentilah mengeluh banyak pekerjaan, berhentilah mengeluh mendapat pekerjaan yang menumpuk, berhentilah mengeluh “disuguhi” atasan pekerjaan semeja! Sambutlah dengan senyuman, katakanlah “Alhamdulillah rezeki datang lagi!” Sambutlah dengan kebahagiaan, katakanlah ”Alhamdulillah pahala datang lagi!” Ayo senyum… tuh lihat pekerjaan datang lagi,Alhamdulillah!

Selasa, 05 April 2011

Angin berhembus perlahan namun terasa menusuk tulang
Lalu lalang kendaraan & orang ditingkah klakson yg bersahutan
Entah mengapa hatiku terasa sepi & hampa
Ditengah hiruk pikuknya di awal malam kota Jakarta.

Menunggu dengan kepastian….kendaraan yg datang
Perlahan…..namum pasti menyusuri jalan lurus tanpa hambatan
Tuk membawaku pulang, kembali kepada mereka yang menanti khadiranku

Namun ada sisi hatiku yang tertinggal tanpa ada kepastian
Menunggu …….kehadiran akan dirimu 
Perlahan….tanpa ada kepastian  akankah jalan bercabang itu kan mengantarkanku hinggga tujuan
Yah….sepertinya aku  berjalan di atas air yang dalam yg mungkinkah kan membawaku tenggelam

Seperti pungguk merindukan bulan
Seperti gunung dapat ku peluk
Seperti bintang dapat kuraih
Semuanya hanya semu
Semuanya hanya ilusi belaka
Semuanya tak akan pernah jadi pasti
Mengapa ini semua harus terjadi
Bodohnya diriku……
Naifnya hatiku….
Di tengah ketidakperdulianmu akan perasaanku.




(Dilarang menafsirkan yang aneh-aneh!!!......he...he..he)

Rindu Masa Kecil

Hari itu kakiku melangkah memasuki sebuah gang kecil di pinggiran kota Jakarta., tepatnya di daeah Halim.
Yah......disinilah masa kecilku kuhabiskan
Kanan kiri penuh rumah.......tak ada sepetak tanah atau halaman yang masih menghijau.
Teringat kurang lebih dua puluh lima tahun yang lalu...
gang kecil ini masih rimbun dengan pepohonan yang menghijau, pohon bambu..pohon pisang,...pohon timbul dan banyak lainnya.

Teringat kanak-kanak bermain tok kadal.....permainan yang menggunakan bantuan dua bilah bambu. Satu sebagai pemukul/pengungkit dan satu lagi sebagai "ehm..apa ya disebutnya?"   yah pokoknya yang dijadikan objek penderita untuk dipukul oleh penjaga & dan akan dilempar kembali oleh pemain ke arah penjaga. (ha...ha...bingung juga bahasainnya).

Belum lagi permainan dampu,...kalau permainan ini mengunakan batu. pemain terbagi dua kelompok. Kelompok yang menang (setelah melakukan "hompimpah") akan berjalan lebih dahulu melemparkan batunya  ke arah batu yang telah disusun oleh kelompok yg kalah. Setelah itu melakukan babak berikutnya dengan meletakan batu di atas telapak kaki untuk diayunkan ke batu lawan. Belum lagi main gerobak sodor/galasin, petak umpet, ada lagi lupa nama permainnanya....2 kelompok masing2 berpijak pada satu tiang tus saling mengejar...yaah pokoknya begitu dech......  Ada juga permainan yg "agak" berbahaya...kalau kita bilang main "bleguran".Permainan ini biasanya dibuat saat bulan Ramadhan, permainan dengan membuat  gundukan  lalu dibawahnya kita buat lubang yg tembus sisi depan dan sisi belakang untuk memasukan karbit yg akan kita sulut dengan api (so..bentuknya jadi mirip meriam kecil). Jika kita sulut karbit dengan api maka akan melontarkan kain penutup pada sisi lubang di depannya dan menimbulkan suara yg cukup keras.  Pokoknya seru dech........

Teringat akan itu membuatku termenung.....dahulu kita bermain selalu merasakan kebersamaan, kesetiakawanan, ada unsur olah raga dan keriangan yang saat ini jarang kita temui pada generasi di bawah kita terutama anak2 kita. Saat ini  kebanyakan anak-anak lebih asyik dengan dunianya sendiri. Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi & informasi  dan segudang permainan  yang semuanya (menurut saya) lebih cenderung mendidik anak menjadi pribadi yg egois, sulit bersosialisasi dengan lingkungan (walaupun semuanya itu tetap ada sisi positifnya) akan  tetapi secara tidak langsung  sedikit demi sedikit akan mengikis permainan "tempo doeloe" .

Medio, 02 April

Rabu, 23 Maret 2011

Memelihara Kedamaian Hati

Artikel ini sangat bagus sekali, Insya Allah sebagai hamba-NYA kita dapat menggapai dan memeliharanya :
Memelihara Kedamaian Hati
 Salah satu tanda kepribadian seorang muslim itu adalah berdzikir. Kita dianjurkan berdzikir setiap saat, dari bangun hingga tidur kembali. Secara harfiah, arti dzikir adalah mengingat Allah dengan menyebut nama-nama-Nya.
Insya Allah, dengan membiasakan lidah untuk mengucap kalimat-kalimat thayyibah, akan semakin mempertinggi ma'rifat kita kepada Allah swt. Dengan dekat kepada Allah, hati jadi tenang. Berikut ini adalah tujuh kalimat thayyibah yang harus menjadi penghias bibir umat setiap waktu.

1. Bismillahirrahmanirrahim.

Diucapkan setiap kita mengawali segala perbuatan. Insya Allah, jika lidah kita terbiasa, perbuatan ini sudah menjadi refleks kita, maka akan lebih mudah bagi kita untuk menjaga diri dari perbuatan buruk. Karena senantiasa kita diingatkan bahwa ada Allah yang melihat perbuatan kita.
Kalimat ini sekaligus mengingatkan kita, bahwa segala sesuatu adalah milik Allah, termasuk diri kita yang hina ini. Juga setiap perbuatan kita, hendaknya semua berada di garis yang ditetapkan Allah.
Dalam sebuah hadis Rasulullah menyatakan, "Bahwa setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan kalimat basmalah, maka perbuatan itu tak berkah."

2. Alhamdulillah

Inti dari ucapan dzikir ini adalah ungkapan rasa syukur atas karunia dan rahmat Allah swt. Sesungguhnyalah, pancaran perasaan syukur adalah energi kehidupan yang sangat besar bagi manusia. Mereka yang paling banyak bisa bersyukur, berarti telah memiliki yang terbanyak dibanding orang lain. Mengenai hal ini difirmankan dalam QS. Ibrahim ayat 7, bahwa Allah akan menambah rahmat nikmat-Nya kepada mereka yang mampu bersyukur.
Dengan mengucap kalimat ini setiap selesai melakukan satu pekerjaan, manusia seakan menguatkan keyakinannya bahwa tak akan pernah terjadi sesuatupun tanpa campur tangan Allah. Jika sesuatu itu baik, dirasakan sebagai pertolongan Allah. Jika sesuatu itu kurang baik, tetap disyukuri dengan berkeyakinan bahwa itupun sudah lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Dan manakala seseorang telah terbiasa mengucap syukur untuk hal-hal yang kecil, maka ketika Allah menganugerahkan nikmat yang sedikit lebih besar, maka kenikmatan yang dirasakan orang tersebut akan berlipat ganda.

3. Astaghfirullah

Difirmankan dalam QS. Ali Imran 135, "Orang-orang yang berbuat kekejian atau menzalimi dirinya lalu ingat kepada Allah, maka minta ampunlah untuk mereka atas dosa-dosa yang dilakukan."
Sungguh Maha Suci Allah Yang Maha Sempurna. Setelah Ia ciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang secara sunnatullah bisa berbuat khilaf, sekaligus Ia berikan 'obat' bagi kekhilafan tersebut. Bagi mereka yang pandai meminum obat ini, maka mereka tak akan terserang penyakit hati yang lebih serius. Allah Maha Pengampun, terutama bagi siapapun yang segera bertobat begitu sadar telah berbuat khilaf.
Ummat Islam harus membasahkan bibir mereka dengan istighfar ini, sehingga noda-noda dosa yang sempat menempel sedikit demi sedikit setiap hari tidak segera menumpuk menjadi noktah hitam yang tebal. Semakin lama noda-noda ini tertumpuk, akan menjadi semakin sulit untuk menghilangkannya. Maka benarlah bahwa kebanyakan kesalahan besar berawal dari kekeliruan-kekeliruan kecil yang tidak dibenahi.
Sayangnya, seringkali manusia terlambat menyadari kekhilafannya itu. Untuk menghindari keterlambatan tobat, maka dianjurkan untuk istiqamah mengucapkan dzikir ini setiap hari, terutama setelah shalat, walau dirasakan tak ada kesalahan yang diperbuat. Rasulullah saw sendiri, yang sudah dijamin ma'shum, (terjaga dari dosa), dalam sehari mengucap istighfar setidaknya 100 kali.

4. Insya Allah

Diucapkan ketika seseorang berniat hendak melakukan sesuatu di masa yang akan datang. Dzikir ini akan mengingatkan kita, bahwa kehendak Allah adalah di atas segalanya. Tak seorangpun mengetahui apa yang akan terjadi detik setelah ini. Itu sebabnya, tak akan pernah ada janji yang diikat 100 % antar manusia, kecuali dengan menambahkan kalimat, Insya Allah (QS. Al Kahfi, 23-24).
Sayangnya, banyak orang mempergunakan kalimat ini secara keliru, hingga berkembang anggapan bahwa kalimat mulia ini diucapkan sebagai kelonggaran untuk tidak menepati janji. Perbuatan umum ini banyak menggejala dalam sebagian masyarakat, sehingga membuat banyak orang memandang negatif kalimat ini.
Adalah tanggung jawab kita bersama, kaum muslim, untuk meluruskan pandangan ini. Dimulai dengan diri kita sendiri. Mari kita buktikan bahwa ucapan Insya Allah bukan berarti niat untuk melanggar. Akan tetapi sebagai ikatan janji yang sudah pasti akan ditepati secara logika manusia, disertai kepasrahan terhadap kehendak Allah yang sewaktu-waktu bisa membuyarkan rencana.

5. Laa Haula walaa quwwata illaa billaah.

Dzikir yang merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan ke-Maha Kuasanya Allah ini diucapkan ketika seseorang mengambil keputusan (ber'azam). Kalimat thayibah ini adalah pancaran dari sikap tawakal seseorang. Setelah berupaya nyata mempertimbangkan, maka ketika keputusan diambil, dilanjutkan dengan tawakal kepada Allah, yang dinyatakan dalam sikap menerima resiko apapun yang terjadi nantinya akibat diputuskannya keputusan tadi. (Qs Ali Imran : 159).
6. Laa Ilaaha Illallah
Banyak hadis nabi Muhammad yang menyebutkan keutamaan kalimat thayibah ini. Bahkan disebutkan pula sebagai kunci pintu surga. Dalam prakteknya, masih banyak muslim yang terus menerus melafalkan kalimat ini dalam setiap kesempatan, sayangnya, masih hanya sekedar refleks bibir saja.
Padahal, andai seseorang mengucapkan dzikir ini sembari mengupas hikmahnya, sungguh nikmat dan manfaatnya akan diperoleh tiada habis-habisnya. Karena penjabaran arti dari kalimat ini begitu luasnya. Dan manfaatnya pun bisa dirasakan di setiap waktu dan dalam kondisi apapun. Intinya satu; mengingat kebesaran Allah SWT.

7. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Sungguh benar bahwa manusia adalah milik Allah, dan setiap inci pergerakan tubuhnya beradadalam genggaman Nya. Namun kenyataan bahwa segala sesuatu itu pasti kembali kepada pemiliknya, Allah SWT, tak jarang sulit untuk bisa diterima manusia. Dzikir yang diucapkan di saat menghadapi musibah ini akan membantu kita untuk mengingat akan hal ini.
Insya Allah, dengan membiasakan meresapi hikmah kalimat ini, kita menjadi lapang dada dalam menghadapi setiap peristiwa, seburuk apapun, yang sudah menjadi takdir kita. Semakin dalam seseorang menghayati hikmah dzikir ini, semakin ringan dia menghadapi kehidupan yang berat ini, tanpa harus menghadapi stress maupun depresi


Sumber : http://www.unri.ac.id/web-site/ukm-islam/artikel/memelihara_kedamaian_hati.htm

Senin, 21 Maret 2011

BELAJAR

Alhamdulillah...hasil dari ngebroser aneka resep kue akhirnya bisa juga. (Tks banyak buat NCC coz sebagian resep hasil dari anda)




Ssst.....waktu ada yg tanya harga bingung juga, coz belum pernah hitung HPPnya....Ada yang bisa bantu nggak?

Hadiah Ultah tak ternilai dari buah hatiku

Bunda ucapkan terima kasih teruntuk anandaku Kk Syifa, Kk Firja & Dek Alis, semoga Allah SWT menjadikan kalian muslimah2 yg kaafah & istiqomah.

IBUKU TERCINTA
by. Kk Syifa

Ibu kau adalah sinar ruang hidupku
Ibu kau adalah Pahlawanku
Di saat aku kesepian kau menemaniku
Kau bekerja keras demi keluargamu
Kau memilih yang terbaik bagi keluargamu
Setiap hari kau bangun pagi untuk bekerja
Tak kau hiraukan panas dan teriknya matahari
Dikala dinginnya hujan kau tetap bekerja & tak mudah pantang menyerah
Ibu bagaimana caranya aku membalas semua jasa-jasamu
Terima kasih ya Allah
Aku bersyukur karena mempunyai ibu seperti kau.

IBUKU
by Kk Firja

Ibu kau adalah jiwaku
Kau selalu menemaniku waktu kecil
kau bisa untuk memasak untukkukau selalu menyayangiku
Oh ibuku
Kau sangat pintar
Kau selalu menemaniku saat belajar
Aku sangat menyayangimu Ibuku
Tamat... (he...he...he...kk Firja kalau puisi tak perlu pakai akhiran tamat ya sayang)